Jeratan kemiskinan seringkali membuat
seseorang harus mengalami pengalaman tidak mengenakkan dalam hidupnya.
Bahkan tidak jarang, mereka yang terpuruk akibat kemiskinan harus
merasakan dinginnya tidur di jalanan, alias menjalani kehidupan sebagai seorang
tunawisma.
Selain menjadi tunawisma, kesulitan mencari makan atau uang untuk
kebutuhan hidup sehari-hari pun juga harus dirasakan.
Hal serupa juga dialami oleh seorang pria tunawisma ini.
Tak peduli siang atau malam, hujan atau
panas, pria tunawisma asal Amerika Serikat ini harus menghadapi kenyataan pahit
bahwa dirinya harus tinggal di salah satu sudut jalan di Kota Webster, Texas.
Bahkan, ia harus menjalani penderitaan tersebut selama hampir tiga
tahun lamanya.
Tak peduli dinginnya malam, atau panasnya sinar matahari di pagi
hari, pria ini selalu duduk di tempat tersebut.
Banyak warga sekitar memang meyadari keberadaannya, namun hampir
sebagian besar berlalu begitu saja tanpa berusaha untuk membantunya.
Meski begitu, ada seorang warga yang kemudian menyadari keberadaan
pria ini.
Ia adalah Ginger Sprouse.
Ginger mengaku sering melihat pria ini ada di tempat tersebut.
Hal ini membuat Ginger bertanya-tanya kenapa pria tunawisma ini
selalu ada di tempat yang sama nyaris sepanjang tahun.
"Harus ada orang yang melakukan sesuatu untuk pria ini",
adalah satu dari sebagian banyak kata yang kerap Ginger dengar dari para
pejalan kaki yang melintas dan juga melihat pria tunawisma ini.
Suatu hari, wanita ini pun memutuskan untuk melakukan sesuatu saat
yang lain lebih memilih untuk diam saja.
Saat mengendarai mobilnya, Ginger berhenti di dekat pria tersebut
dan segera menurunkan kaca mobilnya.
Ia kemudian bertanya kenapa pria ini selalu ada di tempat
tersebut.
Jawaban yang meluncur dari mulut sang pria seketika menghentak
hati Ginger.
Kepada Ginger, pria ini mengaku bernama Victor Hubbard dan berusia
32 tahun.
Victor mengaku dirinya mengidap penyakit mental, tak punya rumah,
dan bahkan ia hidup sebatang kara sejak sang ibu menelantarkan dirinya beberapa
tahun yang lalu.
Dan yang paling menyedihkan, tempat yang selalu di duduki Victor
adalah tempat terakhir kali sang ibu meninggalkannya begitu saja.
Selama tiga tahun lamanya, pria malang ini selalu berada di sana,
berharap sang ibu akan kembali menjemputnya dan pulang bersama-sama kembali ke
rumah.
Mendengar kisah Victor, Ginger merasa kalau dirinya tiba-tiba
menjalin sebuah ikatan kuat dengan pria ini.
Sejak saat itu, Ginger sering mengunjunginya setiap kali istirahat
makan siang sesudah bekerja.
Saat musim dingin tiba, Ginger sering mengkhawatirkan bagaimana
kondisi Victor.
Ginger pun bersama sang suami akhirnya sepakat untuk mengizinkan
Victor datang ke rumah mereka setiap kali ia merasa kedinginan atau kelaparan.
Tak hanya itu, Ginger bahkan memberi
Victor pekerjaan di restoran miliknya.
Victor juga diberi pakaian, makanan, dan tak lagi harus tinggal di
jalanan.
Tak hanya itu, Ginger bahkan berusaha menyembuhkan penyakit mental
yang di idap Victor.
Kini, setelah kisah keduanya menjadi viral di Facebook, banyak
orang berbondong-bondong memberi bantuan kepada Victor.
Sejak kisah ini menjadi viral, Ginger berhasil berkomunikasi
dengan paman dari Victor, yang tinggal tak jauh dari Texas.
Sang paman langsung berangkat ke Webster saat mendengar kalau
keponakannya itu berada di sana.
Tak lama, Victor pun kembali dipertemukan dengan sang ibu.
"Aku berhasil bertemu dengan ibu dan aku merasa aku seperti
berhasil mendapatkan sesuatu," ujar Victor.
Victor bersyukur, berkat bantuan Ginger, hidupnya kini bisa
menjadi lebih baik dan tak perlu dihabiskan lagi di jalanan.