Dua-duanya memang sangat penting, tapi anda mungkin tak harus memilih keduanya, seperti yg dialami oleh para jurnalis di medan perang.
Bagi jurnalis, tetap bekerja memberitbakal sesuatu bakal membuka mata dunia tentang penderitaan para korban perang.
Sebaliknya, hati nurani bakal memanggil-manggil, untuk ikut membantu mereka yg terluka di sana.
Ya, pilihan bakal hal itu terjadi nyata di depan mata fotografer bernama Abdul Alkader Habak ini.
Fotografer yg bekerja di Suriah ini harus memilih satu dari keduanya, saat tiba-tiba terjadi serangan bom ke arah bus para pengungsi Suriah.
Aksi dia direkam oleh fotografer dan kamerawan lain.
Abdul Alkader Habak akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja.
Dia pilih menolong seorang sejumlah bocah Suriah yg jadi korban.
"Pemandangannya sungguh mengerikan, terutama ketika melihat bocah merintih dan sekarat di depanmu," katanya kepada CNN.
"Jadi aku memutuskan untuk berhenti bekerja, dan mulai menolong mereka,"
Serangan bom itu menelan 126 korban jiwa.
Baca juga :
- Manfaat Asuransi Grabcar & Uber Motor
- Mobil Mercedes-Benz S600 Guard Presiden Jokowi Butuh Peremajaan
Fotografer lain merekam bagaimana Habak bersimpuh menangis, di sebelah bocah yg tewas karena bom.
Habak tak kuasa menahan emosinya, sehingga ia merasa tak kuat lagi berlari.
"Aku sangat emosional. Apa yg kusaksikan pada saat itu, sungguh tak bisa dibayangkan," katanya.
Sumber : http://jatim.tribunnews.com/2017/04/22/dahulukan-hati-nurani-ketimbang-pekerjaan-jurnalis-perang-suriah-ini-bikin-dunia-ikut-menangis