TAHUKAH ANDA...? Kenapa Setir Mobil Indonesia Ada di Sebalah Kanan? Ini Jawabannya



Pernahkah anda menyadari mengapa setir kemudi mobil yang ada di Indonesia berada di sebelah kanan? Ternyata di balik itu ada sejarah panjang yang menjadi alasan mengapa setir mobil di Indonesia berada di sebelah kanan.

Ada dua standarisasi dalam lalu lintas dunia, yakni left-driving atau pengemudi menggunakan lajur kiri dan right-driving atau pengemudi menggunakan lajur kanan. Ada 125 negara yang menggunakan right-driving, sedangkan left-driving hanya digunakan di 75 negara saja.

Konsep left-driving berawal dari kebiasaan para kesatria di Kerajaan Inggris pada masa perang. Dengan menggunakan kuda, mereka biasa menyimpan senjata di sebelah kanan. Mereka biasa menggunakan pedang dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya digunakan untuk mengendalikan kereta kuda.

Hal itu dilakukan untuk mempermudah mereka saat beradu perang melawan musuh. Itulah alasan hingga kini Inggris menganut konsep left-driving. Pada akhir 1700-an, warga Perancis dan Amerika Serikat memulai pengangkutan produk pertanian dengan memakai sado atau kereta besar yang ditarik oleh kuda.

Pada sado tidak terdapat kursi pengemudi sehingga kusir harus duduk di belakang sebelah kiri kuda sehingga tangan kanannya digunakan untuk mencambuk kuda. Kusir kereta ini menggunakan lajur kanan agar orang lain bisa lewat melalui jalur kiri dan bisa melihat ke belakang memastikan tak ada orang yang celaka karena roda sadonya.

Itulah sebabnya mengapa di Perancis dan Amerika menganut right-driving. Lantas bagaimana dengan Indonesia? Indonesia memiliki sejarah pernah dijajah oleh Inggris. Selain Inggris, ada juga Belanda. Namun belanda adalah negara yang menganut right-driving.

Akan tetapi ketika itu Belanda dikalahkan oleh Perancis, dan sejak itu cara mengemudi belanda pun berubah menjadi left-driving. Namun konsep setir kiri ini tidak diikuti Indonesia karena setelah Belanda pergi, Jepang datang. Seperti diketahui bahwa Jepang dikenal sebagai negara produsen mobil terbesar di dunia.

Subscribe to receive free email updates: