Sejak saat itu, Belida kesulitan untuk buang air besar dan sering mengalami demam tinggi.
"Dia masih bisa berjalan beberapa langkah dengan tongkat sampai usia 7 tahun. Tapi setelah itu, ia tak bisa menopang berat badannya sendiri," kata Erlinda, ibu Belida
Oleh karena kemiskinan yang menghimpit, Erlinda meminta anak perempuannya untuk tinggal di rumah dan tidak pergi ke sekolah karena kondisinya yang perlu perawatan ekstra.
"Sungguh menyakitkan melihat anak saya menderita. Tetapi anak saya adalah orang yang kuat dan pernah mengatakan pada saya bahwa dia ingin menyelesaikan sekolah sehingga dapat membantu saya dan ayahnya," kata Erlinda lagi.
Erlinda merupakan seorang ibu rumah tangga dan harus mengurus anaknya yang lebih kecil di rumah. Sementara suaminya Marlon (39), seorang penarik becak yang hanya memperoleh pendapatan RM 18 - RM 27 atau sekitar Rp 54 ribu - Rp 81 ribu setiap hari.
Demi melihat keinginan Belida untuk menamatkan sekolah, abangnya Michael rela menggendong adiknya pergi ke sekolah yang terletak satu kilometer dari rumah mereka.
"Dia agak berat dan melelahkan, tapi saya tetap melakukannya supaya dia bisa menyelesaikan sekolahnya," ungkap Michael.
Sebagai seorang abang, ia marah ketika orang-orang melihat sinis dan mengejek adiknya itu. Tetapi Belida seorang yang sangat tabah ketika mendapat perlakuan demikian.
Menurut Michael, Belida juga merupakan motivasi bagi dirinya untuk lebih bekerja keras di sekolah sehingga ia bisa menjadi nelayan yang sukses satu hari nanti.
Demi bisa menyelesaikan sekolah bersama, Michael bahkan berhenti belajar selama setahun agar dia dan adiknya bisa belajar dan menghabiskan waktu di sekolah bersama-sama.
Kisah mereka yang menjadi viral mendapat perhatian banyak orang dan bantuan datang kepada mereka terus-menerus. Selain mendapatkan pemeriksaan kesehatan, adik beradik tersebut juga menerima bantuan kursi roda, tongkat, sepeda, serta perlengkapan sekolah untuk Belida dan Michael.
Meskipun banyak bantuan yang datang pada mereka, bagi Michael ia akan tetap bersama adiknya. Bahkan jika mereka harus pergi ke sekolah atau universitas yang berbeda.
"Saya akan membawanya tak peduli apapun yang terjadi. Saya berharap seseorang dapat mendukung studinya. Dia ingin mengambil kursus komputer," ujar sang kakak.
baca juga :
Kisah perjuangan hidup nenek berkostum Minni Mouse ini bikin terenyuh
sumber : brilio.net