Dalilnya apa? Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ar Rum ayat 24 yg berbunyi:
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ مِنۢ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُ ۚ قُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
“Dan di diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan padamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yg mempergunakan akalnya.”
Kita ini diciptakan oleh Allah dari apa? Tanah kan. unsur bumi yg paling dominan.
Maka kalau kemudian Allah belom menganugerahkan karunia anak, boleh jadi ada bagian-bagian dari badan kita perlu dihidupkan oleh air yg turun dari langit.
Jadi main hujan-hujanan berdua suami istri, kalau bisa dilakukan ditempat yg agak tertutup, mungkin saja dirumah yg pagar dalam yg tak terlihat dari luar. Kemudian menengadahkan mulut ke langit, kemudian memohon karunia Allah Subhanahu Wata’ala. Air hujan yg turun dari langit kemudian diminum. Setelah hujan-hujanan bisa dilanjutkan dgn aktifitas suami istri lainya.
Hujan-hujanan ini tak diingkari oleh para ulama, mereka menyatakan bahwa dalilnya jelas bahwa hujan itu berkah & hujan itu menumbuhkan, menghidupkan apa yg sebelumnya mati. Dalam surat Nuh Ayat 12-13 Allah dan juga berfirman : “niscaya Dia bakal mengirimkan hujan padamu dgn lebat(11), & membanyakkan harta & anak-anakmu, & mengadakan untukmu kebun-kebun & mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai(12)”.
Maka kaitan ini amat dekat, sehingga dgn demikian selain memperbanyak Istighfar, bagi pasangan suami istri yg ingin dikaruniai putra putri, cobalah untuk hujan-hujanan.